Ilmu Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menyiapkan segala jenis peta dan chart termasuk setiap kegiatan mulai dari pengukuran lapangan sampai pencetakan akhir. ” (UN, 1949)
Selain itu, Kartografi juga dapat diartikan :
“ilmu pengetahuan dan seni untuk membuat peta dan grafik atau ilmu yang mempelajari tentang peta, dokumen ilmiah dan karya seni. Termasuk di dalamnya adalah kartografi digital.”
Hasil dari proses kartografi ini adalah peta yang digambarkan pada kertas. Untuk obyek di lapangan disimbolkan dengan titik, garis dan area. Bentuk dan ukuran titik dan garis memiliki makna tertentu. Demikian pula dalam hal pewarnaan dan bentuk gradasinya yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu tingkatan.
Dalam perkembangannya, kartografi yang menggunakan metode analog terbantu dengan munculnya teknologi Computer Assisted Cartography (CAC) . CAC yang merupakan perangkat bantu digital yang ditujukan untuk pembuatan peta dengan berbagai aturannya.
Pada tahun 1997, DeMers membandingkan antara proses kartografi yang diterapkan pada kartografi tradisional dengan SIG secara umum sebagai berikut.
Perbandingan Kartografi tradisional dengan SIG
Proses | Kartografi | SIG |
Pengumpulan data | Foto udara, survey-survey, dll | Foto udara, survey-survey, dll |
Pemrosesan data | Pemilahan, pengkelasan, merupakan proses linear | Pemilahan, pengkelasan, analisis merupakan proses sirkular |
Produksi peta | Langkah akhir kecuali jika untuk reproduksi | Tidak selalu langkah akhir, peta dapat digunakan atau diproduksi lagi. |
Hasil | Peta | Peta |
Dari tebel di atas dapat diketahui bahwa kartografi berakhir dengan hasil berupa sebuah peta sedangkan pada SIG peta bukan hasil akhir melainkan digunakan untuk analisis.
Secara spesifik DeMers membandingkan kartografi dengan SIG berdasarkan pada masing-masing subsistem. Dengan menggunakan sudut pandang masing-masing subsistem tersebut diperoleh perbandingan yang lebih tajam antara proses kartografis dengan proses-proses dalam SIG. Perbandingan ini akan lebih memperjelas “posisi” masing-masing, kartografi dan SIG.
Perbandingan antara kartografi dengan SIG tersebut adalah sebagai berikut.
Kartografi | SIG |
Subsistem Input | |
Digambarkan pada kertas Sumber : Foto udara, survey, deskripsi visual, data sensus, data statistik, dll | Direkam pada komputer Sumber : seluruh sumber kartografi, grafik garis digital, DEM, orthophoto digital, basis data digital, dll. |
Subsistem penyimpanan dan pengelolaan data | |
Titik, garis, dan area digambarkan pada kertas dengan simbol Pencarian dilakukan secara sederhana dengan pembacaan peta | Titik, garis, dan area disimpan sebagai grid atau pasangan koordinat pada komputer Tabel atribut terkait dengan pasangan koordinat Pencarian dilakukan dengan teknik pencarian |
Subsistem manipulasi dan analisis data spasial | |
Membutuhkan perangkat bantu penggaris, planimeter, kompas, dan lain-lain Memiliki keterbatasan atas data yang telah terpecah dan ditampilkan pada kertas | Menggunakan kemampuan komputer untuk pengukuran jarak, pembandingan, dan penjabaran isi basis data Memungkinkan penggunaan data mentah dan dapat pula melakukan pemecahan-pemacahan ataupun klasifikasi ulang pada peta tersebut dalam analisis yang lainnya |
Subsistem hasil dan pelaporan | |
Hanya dengan perangkat grafis Memiliki banyak bentuk peta Modifikasi dapat dilakukan menggunakan kartogram | Peta menggunakan satu tipe keluaran SIG Memiliki banyak bentuk peta Dapat memuat tabel-tabel, grafik-grafik, diagram, foto, dan lain-lain |
REFERENSI :
Eko Budiyanto
Wikipedia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar